7 Resiko Jadi Desainer Grafis Wajib Kamu Ketahui!

Resiko Jadi Desainer Grafis. Di sini saya akan menceritakan ke kalian risiko apa yang akan ditemui desainer grafis. seperti kita kenali jika peranan desainer grafis benar-benar sangat diperlukan untuk membuat promo satu usaha untuk perusahaan besar atau perusahaan kecil. nah di sini desainer grafis dituntut bisa membuat desain selaku muka perusahaan selaku medium promo ke warga.

Tiap perusahaan tentu perlu desainer untuk lengkapi atribut-atribut perusahaan seperti desain kop surat, kartu nama, logo dan atribut yang lain. Beberapa desainer harus diberi beberapa saat untuk kumpulkan inspirasi untuk bikin desain seperti keinginan client. Namun umumnya client tuntut untuk cepat dalam melakukannya tidak terkadang beberapa client inginkan desain usai dalam sehari bahkan juga itungan jam.

Kemungkinan untuk beberapa desainer grafis yang telah eksper mereka dengan gampangnya bisa membuat desain karena mereka telah mempunyai banyak pengalaman dan mempunyai beberapa bahan desain yang banyak atas sesuatu yang telah mereka lakukan awalnya. Nah untuk beberapa desainer yang baru mereka tidak gampang agar bisa ide dalam membuat desain yang bisa menjadi muka perusahaan nantinya.

Di sini jika kalian yang barusan memperdalam atau barusan jadi desainer grafis banyak-banyaklah belajar jika perlu membuat portfolio kalian dengan beberapa membuat desain. Buat jadi desain-desain yang sudah kalian buat jadi bahan ide nantinya dan janganlah sampai kalian hapus materi desain itu. di sini banyak saya saksikan kekeliruan untuk beberapa desainer pemula mereka meremehkan desain yang sudah mereka bikin jika sudah usai. Sebaiknya file-file itu dibuatkan folder spesial jika setiap saat memperoleh job desain yang hampir serupa dengan job baru karena itu bisa digunakan jadi bahan ide.

Desainer Grafis Dituntut Kerjakan Desain Dengan Cepat

Kadang dalam membuat desain jika dituntut agar bisa dituntaskan dengan waktu secara singkat dicemaskan ada kekeliruan dalam mendesain dan desain juga tidak memikat. Saya mengambil contoh saat kita membuat desain edaran dan client minta kita untuk melakukannya dalam waktu 5 jam karena itu kita akan tergesa-gesa membuat, akhirnya desain yang sudah kita bikin juga ada kekeliruan seperti salah tulisan dalam desain atupun lupa menempatkan materi yang sudah diberi oleh client. Di sini siapakah yang bisa dituding?

Pada akhirnya kita juga desainer grafis yang akan dituding. Jika kalian memperoleh client yang semacam ini sebaiknya kalian minta periode waktu untuk diperpanjangkan dan jika client menampik untuk diperpanjang saat ini keputusan berada di kalian. Jika kalian mampu bisa melakukannya dan kalian cukup cermat untuk membuat tidak ada kelirunya ambil job desain ini.

Memperoleh Client Yang Tidak Pahami Desain.

Beberapa dari client tidak pahami desain, di sini yang saya tujuan ialah seperti kita sudah membuat suatu desain spanduk dengan warna, seni, dan tulisan yang bagus dan gampang untuk dibaca sampai jauh rupanya client tidak senang dengan desain itu. Malahan client pilih warna, seni dan tipe font yang sulit untuk dibaca dan tidak memikat dan tidak sesuai industri perusahaan.

Sesudah produk desain diciptakan client tuntut ke desainer kenapa produk tidak terlihat tulisannya dari jauh dan warna yang tidak kontras hingga susah untuk dibaca. Pada akhirnya desainer grafis kembali yang dituding. Nah jika kalian terima client yang semacam ini sebaiknya diawalnya kalian berikan anjuran ke client dan menerangkan kenapa kita mendesain semacam ini. Beri keterangan yang bagus ke client supaya client bisa pahami dan terima desain kita. Kita berikan anjuran itu juga untuk kabaikan untuk client.

Jadi seorang desainer kelihatannya bukan hal yang wajar di negri ini. Bila kamu jadi seorang desainer pasti yang ditanya ialah gimna sich proses kamu bekerja? Tidak jarang-jarang seorang desainer grafis lebih sama dengan tukang menjaga foto copy yang hapal harga undangan dan ukuran kertas A5 dan ketidaksamaan A4 atau A4S.

“Loe jago gambar dong..”

“Wah kerjanya nikmat ya, hanya beberapa gambar..”

“Kerjanya bersih ya, hanya di muka netbook. Seperti tidak kerja begitu..”

Banyak presepsi semacam itu yang mencirikan seorang desainer grafis bekerja dimata seseorang. Tetapi sesungguhnya, dibalik hal itu banyak risiko yang diterimanya. Sama dengan karier di bagian yang lain.

Seorang desainer rawan pada banyak penyakit. Baik penyakit menyebar, mengucing, mesinga dan lain-lain. Point utama di sini ialah permasalahan kesehatan. Sebab kalau tidak sehat karena itu tidak fresh. Desainer yang tidak fresh itu tidak sekali. Seperti semangka yang sudah dijemur 3 bulan diterik matahari Zimbabwe, kerutan. Berikut akan saya suguhkan beberapa risiko yang sebenernya langsung atau tayangan menunda telah saya alami.

Resiko Jadi Desainer Grafis pada Kesehatan

Sakit Punggung

Ini berada di rangking pertama sob. Karena mustahil kan kita ngedesain sekalian lari-lari ke sana kesini. Atau ngedesain sekalian joging. Nanti ditanyakan kembali, ingin ngedesain atau maling PC mas?

Umumnya desainer tentu duduk. Dan tidak hanya duduk sejam atau dua jam. Bahkan juga dapat sampai 7 jam, sebab asyiknya. Sebaiknya tiap 30-60 menit sekali bergerak dari bangku atau berdiri dan jalanan kecil. Kecuali untuk istirahatkan mata untuk rileksasi anggota badan yang lain seperti kaki, telinga, mata, mata kaki, mata kaki yang hingap di telinga.

Maag

Ini saya tidak merasakannya sob. Tetapi umumnya ini dipacu oleh kopi dan makan yang terlambat. Asam lambung bertambah dan usai dengan maag. Dahulu waktu SMA diajarin karakter kimia di pelajaran Kimia mengenai asam dan basa. Kalau saya berpikir kopi itu asam, karena itu untuk menetralisir perlu basa. Benar? Pasta gigi dan sabun karakternya basa. Dapat kali nyobain Juice Pasta Gigi atau Sabun Krispi Kriuk rasa Ayam Panggang. Nanti yang sudah nyobain lapor ke saya. Siapa tahu manjur.

Salah satunya pemicu maag ialah… death, dead dan date-line. Deadline yang makin dekat akan membuat stress dan berbuntut maag. Oleh karena itu untuk kepentingan makan sebaiknya dijadwal dan ditata. Kalau perlu pakai sirene. Tidak boleh di snooze kali alaramnya. Cukup sirene bangun pagi saja yang di snooze. Disamping itu makan tidak boleh di meja kerja. Mengapa? Sebab kalau loe delivery servis sob, loe tidak akan istirahat. Tetapi tetep negliatin proyek tiada refresh tubuh dan pemikiran dengan jalanan keluar.

Masuk angin

Umumnya mereka yang bekerja pada malam hari dan situasi dingin kerap terkena ini. Tanda khusus umumnya diawali pada sakit di kepala dan ‘kliyengan’. Kalau badan sudah memberi signal seperti begitu sebaiknya untuk istirahat sob. Signal alami dari badan jangan sampai disepelekan. Itu berarti kita sudah melalui batasan kekuatan kerja dan waktunya untuk istirahat. Dibanding proyek yang dikerjain molor dan tidak usai sebab sakit lebih bagus istirahat kan? Kalau loe kekurangan angin tenang saja, sekaligus mencari makan dapat singgah ke SPBU paling dekat buat ngisi angin di tubuh loe atau mencari tukang tambal ban paling dekat *ini apaan?*

Insomnia

Ampun dah yang ini. Tetapi desainkit.com punyai jalan keluar kecuali harus membeli obat penenang untuk istirahat sob. Kita dapat saja teratur lakukan olahraga atau lain-lain. Sebaiknya teratur olahraga enteng seperti joging atau naik sepeda. Dikerjakan secara teratur dan disiplin karena itu insomnia akan pulih.

Atau juga bisa beraktivitas teratur saat sebelum tidur seperti mandi atau minum susu. Karena bila badan telah teratur melakukan saat sebelum tidur, waktu kita akan tidur karena itu badan akan terima signal itu jadi tidur, bukan signal GSM atau CDMA kembali sob.

Sakit di kepala

Dateline sudah deket karena itu peranan otak akan diminta dengan keras. Motor saja kalau dibawa kebut-kebutan secara kontinu akan hancur apa lagi kepala. Kalau sakit di kepala ya dibawa tidur saja dahulu. Tidak boleh keterikatan sama obat, nanti obatnya merasa di PHP in sebab posisi menggantung. Obatnya ngambek. Obatnya terkena friendzone. Selanjutnya bimbang. Tidak berhasil move on *ini apalagi?*

Nah itu barusan karena keasyikan ngedesain, dapat lupa segalanya. Bahkan permasalahan kesehatan. Janganlah sampai spirit dihambat oleh permasalahan kesehatan. Bila sehat dapat dijaga sejak awal kali, spirit bukan permasalahan sampai kelak.

Oke itu barusan risiko yang perlu ditemui untuk desainer grafis. Bisa saya simpulkan jika risiko yang perlu ditemui ialah pertama kita tentu bermasalah dengan client yang pengin segera usai, client yang tidak pahami desain, kita pasti alami desakan dalam mendesain sebab untuk selalu dituntut mendesain berbeda ide.

Tetapi dalam hal itu teruslah tenang terus mencari ide desain dari internet dan simpan hasil desain yang sudah kalian buat. Jadilah desainer yang inovatif, kreatif dan pintar. Beri yang terhebat untuk client supaya kita terus ramai terima job desain.

Bagikan